Jumat, 14 Juli 2017

PONDOK PESANTREN NURUL IHSAN GELAR MASA ORIENTASI SANTRI BARU BERTEMA BUDAYA



Pondok pesantren yang ada di dataran tinggi kecamatan sirampog ini tengah disibukan dengan persiapan penyambutan dan penerimaan santri baru, panitia PSB silih berganti menjaga stand pendaftaran yang tahun ini dipusatkan digedung aula baru, ditemui di halaman aula, Nur halimah ketua panitia penerimaan santri baru mengatakan jumlah santri baru tahun ini meningkat cukup drastis dan dengan asal yang lebih variatif dibanding tahun sebelumnya “kemarin rombongan dari cirebon membawa 5 Elf mengantarkan calon santri” ungkapnya. “ya kita tetap sesuaikan kuota, mengingat kamar asrama yang sudah hampir penuh” tutupnya ketika tim redaksi menanyakan pembatasan kuota.

rencananya ponpes nurul ihsan juga akan segera melaksanakan pengenalan akademik dan lingkungan pesantren atau MOSABA (Masa Orientasi Santri Baru), kegiatan yang menandai dimulainya aktifitas santri baru ini rutin dilaksankan setiap tahunya, samsul salah seorang santri, menyampaikan bahwa MOSABA biasa dilaksanakan setiap tahun untuk santri baru, kegiatan yang biasanya diisi dengan pengenalan system akademik, kepesantrenan dan pengenalan aswaja ini rencananya akan dilaksanakan pada senin 17 juli 2017 sampai dengan kamis 20 juni 2017.

Ketua kegiatan MOSABA Ali mustholah mengatakan kegiatan MOSABA tahun ini akan sangat berbeda dengan tahun sebelumnya, “ya insyaAlloh, panitia akan mengangkat tema budaya untuk tahun ini,dengan slogan “Manunggalaken Gusti, naresnoni isine negeri, kanggo Mbangun NKRI””. Lebih lanjut untuk benar benar mengeluarkan aura kebudayan, panitia juga akan mendesain indor sedemikian rupa dengan hiasan dan dekorasi yang mendukung. “oh jelas, panitia akan menyiapkan semuanya” pungkasnya.

Di hubungi melalui Whatsapp Gus Ulum Maulani selaku penanggung jawab menjelaskan dipilihnya budaya sebagai tema MOSABA. Menurutnya banyak yang melatarbelakangi terpilihnya Budaya sebagai tema kegiatan tahun ini. “ya banyak sekali, kita ini kan hidup diindonesia, sangat kaya akan budaya, bahkan islam masuk diindonesiapun tidak lepas dari budaya” ungkap gus ulum. Menurutnya sudah menjadi kewajiban kita sebagai warga negara ini melestarikan budaya, gus ulum juga prihatin dengan banyak anak anak muda saat ini yang seolah anti dengan budaya sendiri dan lebih memilih budaya impor. “ya saya harap setelah mengikuti kegiatan ini para santri semakin cinta dengan budaya dan NKRI tentunya, semua harus kembali dan cinta kepada budaya sendiri, karena budaya menjadi pondasi untuk kemajuan NKRI” tutupnya.


0 komentar:

Posting Komentar