Ziarah Wali Songo

ziarah walisongo pon pes nurul ihsan tahun 2017.

Aula Nurul Ihsan

Alhamdulillah berkat dukuan semua kalangan proses pembuatan Aula Nurul Ihsan telah Mencapai 90%.

Suasana Sarapan Pagi

Suasana sarapan pagi Rombongan ziaroh pondok pesantren Nurul .

Beladiri Cimande

Santri Putra mengikuti latihan bela diri Cimande.

17 Agustus

Para santri berangkat guna melaksanakan Upacara Hari kemerdekaan.

Kamis, 29 Juni 2017

Benarkah Rosululloh Dijadikan Hanya Sebagai Manusia Biasa?

Benarkah Rosululloh Dijadikan Hanya Sebagai Manusia Biasa

Benarkah Rosululloh Hanya Manusia Biasa?

Masalah kemuliaan rosul,banyak yang berangggapan bahwa nabi Muhammad hanyalah manusia biasa,sehingga kadang banyak yang memberi pertanyaan, “diawal belajar agama islam ,aa yang mengajari saya bahwa Nabi SAW hanyalah manusia biasa ,dan diharamkan bagi kita memuji secara berlebihan,benarkah seperti itu?

JAWABAN:

Anda harus menenangkan diri anda dengan al qur’an ,karena ini adalah salah satu sumber
Terbaik untuk penyembuhan keraguan ,memang nabi muhamad adalah manusia biasa
Tapi ia diberikan keistimeaan yang tidak dimiliki manusia pada umumnya .anda harus
Merenungkan pada setiap ayat -ayat yang memuji nabi SAW yang menyebutkan kebesarannya dan suri tauladan ada pada diri nabi muhamad SAW.dan untuk lebih meyakinkan lagi, bacalah tafsir pada ayat-ayat tersebut.

Renungkan firman Alloh SWT untuk nabi saw .sesungguhnya engkau dalam perhatian
Kami[Alloh]….,[surat Aththur 48].nabi SAW terus menerima perawatan dan perhatian besar dari Alloh SWT.

عن انس قال النبي صلى الله عليه وسلم لا يؤمن أحدكم حتى أكون أحب إليه من والده وولده والناس أجمعين
Dari anas radhi Allohuanhu  bahwa rasululloh SAW  bersabda ,”tidak sempurna iman seseorang hingga ia menintaiku melebihi cintanya pada ayahnya ,anaknya dan seluruh umat manusia.[HR.Bukhari Muslim]

Anda juga harus menyadari bahwa nabi muhamad di pilih oleh Alloh diantara banyaknya milyaran umat manusia dan kebesaran alloh pun terpancar pada dirinya.ia pun terpilih menjadi penerang ditengah-tengah massa kejahiliahan yang membabi buta menjadikan terang benderang dengan kehadiran islam,menjadi lentera dalam pandangan islam  dan Alloh mengaggungkan segala sesuatu yang besar dalam pandanganya.

Dan anda harus merenungkan kenyataan yang luar biasa.adakah manusia selain nabiSAW,?hanya beliaulah yang mampu ke sidratul muntaha .apakah ada manusia selain dirinya yang mengatakan jika semua nabi masih hidup mereka harus mengikutinya?jelas tidak ada ,karena beliau adalah nabi ang terakhir.

Juga tak patutlah untuk dipungkiri bahwa nabi muhamad adl manusia yang istimewa ,beliau diberi mu’jizat yang bgitu luar biasa yaitu al qur’an bahasanya yang begitu indah sehingga tak ada yang mampu menandinginya,walau hanya satu ayat karena al qur’an bukanlah buatan tangan manusia .isinya mencakup kisah umat terdahulu yang begitu menyetuh mampu memberi inspirasi dan motivasi untuk masa sekarang dan yang akan datang karena  kisahnya memberikan pelajaran besar dalam kehidupan.

Apakah pantas keintaan kita kepada sesama melampui cintanya kita kepada Alloh dan rasullnya .padahal kecintaan Alloh dan rasullnya mampu mengarahkan kita menuju arah kemuliaan yang didasari dengan ketulusan dan menjadikan cinta yang haqiqi,bukan menuju kehinaan yang didasari  oleh hawa nafsu .

Sebenarnya cinta itu indah manakala tetap dijaga dalam kesucianya tetap berjalan lurus, sejalan dengan syari’at.tentunya kita tidak perlu seprti keledai rasulullah yang berrnama ya’fur ketika ia mendengar berita wafatnya rasulullah SAW ,keledai tersebut menjadi stress dengan kesedihanya lalu ia pun melemparkan dirinya hingga tewas.
Ini jelas berlebihan  meskipun demikian kita harus mencintai nabi melebihi orang-orang yang kita cintai ,namun kita juga tidak perlu seperti sikap keledai yang berlebihan membunuh dirinya.

Tentunya semua akan indah jika tidak diiringi dengan kemakksiatan.


اللَّهُمَّ صَلِّ و سَلِّمْ على سَيِّدِنا مُحَمَّدٍ سَيِّدِ أَهْلِ الشُّهود صَلاةً و سَلاماً نَرْقَى بِهِما في مَعَارِجِ القُرْبِ إلى المعْبُود وعلى آلِهِ

وصَحْبِهِ و التَّابِعيِنَ لَهُمْ بِإِحْسَانٍ إلى يَوْمِ المَوْعُود

Dinukil Dari : Ceramah Habib Umar bin hafidz

Rabu, 21 Juni 2017

Ketika Syekh Abdul Qodir Jaelani di rampok

kisah abdul qodir jaelani 

Kisah Syekh Abdul Qodir Jaelani Dan Perampok

Di ceritakan Pada suatu hari saat syeh Abdul qodir masih belia, beliau meminta izin kepada ibundanya untuk melakukan perjalanan ke kota bahgdad, Abdul qodir kecil sangat menginginkan berkunjung ke rumah orang-orang shaleh yang bermukim di kota bahdad, sekaligus menimba ilmu dari mereka.

Melihat antusias anaknya menimba ilmu, ibundanya pun merestuinya, lalu memberikan uang bekal perjalanan sebanyak empat puluh dinar. Supaya aman, ibundanya sengaja membuat saku dibawah ketiak untuk menyimpan uang tersebut. Seraya ber pesan supaya menjaga tingkah laku dan selalu berkata jujur dalam segala keadaan. Abdul qodir kecilpun sangat memperhatikan apa yang di katakana ibundanya, lalu beliau pun meningnggalkan rumah seraya mengucapkan salam perpisahan.

“Pergilah nak, ibu sudah menitipkan keselamatanmu pada alloh,supaya kamu senantiasa mendapat pemeliharaanya_Nya,” Ucap ibunda abdul qodir.

Anak yang pemberani itu pun pergi beserta rombongan kafilah unta yang hendak menuju ke kota bahdad. Tak disangka ketika abdul qodir dan rombongan melintas di suatu tempat yang bernama Hamdan, muncullah enam puluh orang berkuda dan mereka menghampiri rombongan lalu merampas seluruh harta rombongan tersebut.

Yang sangat menarik dari kejadian tersebut, tidak ada seorang pun yang menghampiri abdul qodir,sehingga pimpinan perampok menyuruh salah satu anak buahnya untuk bertanya kepadanya,perampuk itu lalu menayainya “ Hai orang miskin, Harta apa yang kamu bawa?”

“Aku membawa empat puluh dinar,” jawab Abdul Qadir polos.

“Di mana kamu meletakkannya?”

“Aku letakkan di saku yang terjahit rapat di bawah ketiakku.”

Mendengar jawaban seperti itu sang perampok pun tidak mempercayai ucapanya dan mengira abdul qodir hanya meledek saja, ia pun meninggakan bocah laki-laki tersebut.

Selang beberapa waktu, datang lagi salah satu dari anggota perampok dan memberikan pertanyaan yang sama. Abdul Qodir pun kembali menjawab apa adanya seperti jawaban pada perampok yang pertama, sekali lagi perkataan jujurnya tak mendapatkan respon yang berarti dari sang perampok dan si perampok pun ngeluyur pergi begitu saja. Lalu melaporkan jawaban abdul qodir pada pemimpin mereka.

Mendengar jawaban yang sama dari dua anak buahnya, pemimpin gerombolan perampok tersebut merasa heran atas apa yang di ceritakan mereka. Lalu ia pun berkata “Panggil Abdul Qadir ke sini!” Perintahnya.

“Apa yang kamu bawa?” Tanya kepala perampok itu.

“Empat puluh dinar.”

“Di mana empat puluh dinar itu sekarang?”

“Ada di saku yang terjahit rapat di bawah ketiakku.”

Lalu pemimpin perampok itu menyuruh anak buahnya supaya menggeledah saku yang ada di ketiak abdul qodir, dan mereka pun menemukan uang sebanyak empat puluh dinar. Melihat kejadian itu para perampok pun geleng-gelang kepala dan merasa sangat heran, seandainya saja saat itu abdul qodir berbohong, rombongan perampok itu tak akan mengetahui bahwa dia membawa uang sebanyak empat puluh dinar,karena saat itu mereka melihat  penampilan abdul qodir yang sangat sederhana layaknya orang miskin.
Lalu pemimpin perampok itu bertanya, “Apa yang mendorongmu berkata jujur pada kami?”

“Ibuku memerintahkan untuk selalu berkata jujur pada segala keadaan. Aku tak berani durhaka kepadanya,” jawab Abdul Qadir.

Mendengar jawaban anak kecil yang sangat polos tersebut, pemimpin perampok itu menangis, seperti sedang dihantam rasa penyesalan yang sangat mendalam. “Engkau tidak berani ingkar terhadap janji ibumu, sedangkan aku sudah bertahun-tahun mengingkari janji Tuhanku.”

Lalu Dedengkot perampok itu pun menyatakan tobat di hadapan Abdul Qadir, bocah kecil yang kelak namanya harum di mata dunia sebagai Sulthanul Auliya’ Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Drama pertobatan ini lantas diikuti para anak buah si pemimpin perampok secara massal.

Kisah ini diceritakan dalam kitab Irsyadul ‘Ibad karya Syekh Zainuddin bin Abdul ‘Aziz al-Malibari, yang mengutip cerita dari al-Yafi’i, dari Abu Abdillah Muhammad bin Muqatil, dari Syekh abdul Qadir al-Jailani.


Jumat, 16 Juni 2017

Misteri lailatul qodar

malam lailatul qodar
Apa lailatul qodar itu ?

Lailatul qodar adalah malam terbaik dari seluruh malam-malam bulan ramadhan.di dalam al-qur’an telah di jelaskan bahwa ; malam lailatul qodar lebih baik dari seribu bulan ,pada malam tersebut juga di jelaskan,bahwa siapa yang berbuat kebaikan pada malam itu, maka allah akan memberikan kebaikan seperti kebaikan  80 tahun lamanya. Subhannallah.

Namun sayang,,,,,,   tidak banyak orang yang mengetahui terjadinya malam lailatul qodar itu kapan. Banyak orang bertanya-tanya tentang kapan terjadinya malam itu,perbedaan pendapatpun muncul di kalangan para ulama.

Di beberapa kitab di terangkan bahwa,malam lailatul qodar terjadi pada tanggal – tanggal ganjil, di 10 hari terakhir,ada juga pernah terjadi pada malam pertama bulan ramadhan.

Di salah satu kitab karangan Syeikh shihbuddin bin salamah al-qulyubi dalam kitab risalahnya nawdirul hikayah menjelaskan:

Artinya : dan allah merahasiakan lailatu qodar di dalam bulan Ramadan, supaya manusia bersungguh – sungguh dalam menghidupkan malam – malam bulan ramadan, dengan harapan manusia dapat menjumpai malam lailatu qodar itu

Karena jika allah menentukan malam lailatul qodar, maka manusia hanya akan mengutamakan malam yang di tentukan tesebut, dan akan meninggalkan malam lainya pada bulan ramadhan.

Jadi, bersungguh – sungguhlah di setiap malam bulan Ramadan dengan harapan nanti,saat kita beribadah dan berbuat kebaikan kita dapat menjumpai dan bertepatan dengan malam lailatu qodar yang lebih baik dari seribu bulan. Aamiiin……

Rabu, 07 Juni 2017

Meneladani Ummul Mukminin Saudah Binti Zam’ah

Meneladani Ummul Mukminin Saudah Binti Zam’ah

Mari mengenal Saudah binti  Zam’ah?

Para sahabat prihatin melihat kesendirian  rosululloh Sepeninggal sayidatun Khadijah dan mereka berharap supaya rosululloh mencari pendamping hidupnya.
Akan tetapi siapa yang memiliki keberanian untuk membicarakan hal tersebut kepada nabi saw?
Ia adalah putri hakim yang bernama khaulah, yang memberanikan diri atas izin rosululloh untuk mendatangi rumah Zam’ah.

Setelah Khaulah mengutarakan maksud dan tujuannya datang ke rumah Zam’ah ,kemudian zam’ah menemui  putrinya yang bernama sudah seraya berkata “kebaikan dan keberkahan apa yang dimasukan Alloh kepadamu’ wahai Saudah?” Saudah tidak mengerti apa yang dimaksud oleh ayahnya ‘lalu Saudah bertanya; “apakah itu wahai Khaulah?”
“Rosululloh mengutusku untuk meminangmu”jawab Khaulah,Saudah gemetar mendengar jawaban Khaulah dan berkata “kau berharap engkau berbicara dengan ayahku dan ceritakan hal itu kepadanya”

Setelah Khaulah menceritakan hal tersebut akhirnya Saudah dan Zam’ah menerima pinangan rosululloh saw yang diwakili oleh Khaulah,setelah terjadi kesepakatan khaulah dan Rosululloh melangsungkan pernikahan.

Lalu,Siapakah sebenarnya Saudah binti Zam’ah?
Saudah merupakan salah satu muhajir mukmin, yang bersama suami dan putra pamannya telah hijrah ke Habasyah untuk menyelamatkan agama yang mereka anut.suaminya wafat dalam keadaan muhajir dan sebelum tiba di Ummul Qura’ saudah hanya tinggal seorang diri,Saudah merupakan seorang janda yang hidup di perantauan.

Bagaimana kehidupan rumah tangganya dengan rosululloh?

Rosululloh saw terkesan dengan wanita mukmin muhajir dan ternyata wanita janda muhajir itu menerima pinangan untuk dinikahi oleh rosululloh saw.

Rosululloh pun sangat iba melihat saudah yang waktu itu hidup sebatang kara,memiliki beban hidup yang sangat sulit akibat tidak adanya penopang hidup,suami yang sangat ia cintai dan biasa menafkahinya telah meninggal dunia,akhirnya dengan kasih dan penyayang rosululloh pun mengulurkan tangannya untuk membantu meringankan kerasnya hidup yang dialami saudah.

Ummul mukminin Saudah sosok ibu rumah tangga bagi rosululloh saw yang baik,  beliau sangat memperhatikah urusan-urusan yang berhubungan dengan perjuangan yang sedang dilakukan oleh nabi saw, tetapi Saudah tidak lupa dengan kewajibannya sebagai seorang ibu untuk melayani,mengurusi dan merawat putri-putri nabi saw.

Saudah tinggal bersama nabi saw sampai akhirnya datang putri sayidina Abu Bakar ra a’isyah ke rumah kenabian.saudah merupakan wanita yang lembut hatinya ,beliau memberikan hari-harinya pada A’isyah .memberikan kesempatan dan tempat pertama baginya didalam rumah,Saudah sangat mengerti kedudukan A’isyah di hati rosululloh saw.

Setelah menginjak masa tua putri Zam’ah dari bany ady bin najar mengutarakan niatnya walaupun hari-harinya diberikan kepada A’isyah dan merasa bahwa tidak ada keinginan seperti halnya yang dirasakan seorang istri pada suaminyatetapi ummul mukminin Saudah tetap ingin menjadi istri rosululloh di dunia dan di akhirat, dan tidak diharamkan dari kemuliaan besar ini.
ummul  mukminin Saudah adalah wanita yang hidup dan bekerja keras dalam mengurusi rumah tangga bersama nabi saw.sementara hatinya hanya diliputi rasa penuh keridhoan dan iman yang kuat bahkan hingga rosululloh saw kembali ke rahmatulloh.
Beliau wafat pada masa khalifah Umar bin Khatab 

KEUTAMAAN UMMUL MUKMININ SAUDAH BIM ZAM’AH SEMASA HIDUPNYA

Putri sayidina Abubakar ra sangat terkesan dengan sikap mulia yang dimiliki Saudah dengan dimadunya, seperti yang diriwayatkan dalam kitab As-isti’aab siti A’isyah berkata “tidak seorangpun yang lebih aku sukai dalam diri Saudah, hanya saja dia agak keras wataknya”[As-isti’aab 4/1867]
Bahkan ketika ummul mukminin saudah wafat Ibnu Abbas bersujud, karena rosululloh saw pernah berpesan pada Ibnu Abbas”apabila kamu melihat suatu tanda maka sujudlah”dan tanda mana yang lebih besar dari pada wafatnya istri-istri nabi saw.

Saudah binti Zam’ah telah meriwayatkan 5 hadist dari nabi saw diantaranya hadist yang diriwayatkan oleh shohihain [Imam Bukhori dan Muslim],dalam suatu riwayat Imam Bukhori meriwayatkan 2 hadist yang diriwayatkan oleh saudah.
Ummul mukminin Saudah merupakan wanita yang berbudi pekerti yang luhur dan sangat gemar bersedekah .

Dalam riwayat A’isyah berkata “bahwa sebagian istri-istri  nabi berkata;wahai rosululloh,siapakah diantara kami yang cepat menusulmu?” rosululloh menjawab” yang terpanjang tangannya” kemudian mereka mengambil tongkat untuk mengukur tangan mereka.
Ternyata Saudah yang wafat menusul nabi saw lebih dahulu, sekarang kami mengerti apa yang disabdakan oleh nabi saw bahwa yang dimaksud dengan tangan panjang adalah GEMAR BERSEDEKAH.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh syaikhan dan Nasai dikatakan “Saudah ra memang gemar bersedekah dan beliau yang paling cepat menusulnya diantara kami”
Demikianlah kisah ummul mukminin Saudah yang dapat kita ambil hikmahnya dan jadikan teladan,sebagai istri nabi saw saudah ikhlas untuk dimadu bahkan menyambut kehadiran A’isyah denga hati yang ridho.khususnya bagi  kaum wanita. Karena surga seorang istri berada pada kepatuhannya pada suaminya.
Semoga kita semua menjadi penghuni surga karena menjadi keluarga yang dirahmati dan dibarokahi oleh Alloh dunia akhirat.AMIN YA ROBBAL ‘ALAMIN.