Ziarah Wali Songo

ziarah walisongo pon pes nurul ihsan tahun 2017.

Aula Nurul Ihsan

Alhamdulillah berkat dukuan semua kalangan proses pembuatan Aula Nurul Ihsan telah Mencapai 90%.

Suasana Sarapan Pagi

Suasana sarapan pagi Rombongan ziaroh pondok pesantren Nurul .

Beladiri Cimande

Santri Putra mengikuti latihan bela diri Cimande.

17 Agustus

Para santri berangkat guna melaksanakan Upacara Hari kemerdekaan.

Tampilkan postingan dengan label hikmah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hikmah. Tampilkan semua postingan

Jumat, 07 Juli 2017

Belajar Tawakal Dari Perilaku Semut

belajar tawakal dari semut

semut yang kita kenal dengan salah satu hewan mempunyai perilaku hidup bergerombol  sosialis dan  senang bergotong royong ini, ternyata dapat memberikan suatu pelajaran yang amat berharga.seperti yang terjadi pada zaman nabi sulaiman,nabi yang terkenal dengan mu'jizatnya bisa berbicara dengan bangsa jin setan manusia dan para hewan.

suatu hari nabi sulaiman as bertemu dengan seekor semut lantas nabi bertanya 'wahai semut berapakah rizqimu dalam setahun?'. semut menjawab 'rizqi ku hanya sebiji gandum'.setelah mendengar jawaban tersebut entah kenapa nabi sulaiman membawa semut tersebut dan kemudian nabi memasukannya ke dalam botol yang berisi sebutir gandum serta menutup lobang botol tersebut bahkan serta membiarkanya sampai kurun waktu satu tahun.

setelah satu tahun berlalu nabi bergegas menuju botol tempat ia mengurung semut tersebut.namun ketika ia hendak membukanya nabi menemukan hal aneh seolah olah mengganjal di dalam fikiran nabi.nabi berfikir kenapa semut ini hanya memekan separuh dari sebutir gandum tersebut dalam satu tahun,padahal dalam satu tahun risqinya satu butir gandum..? dengan kejadian ini nabi langsung menanyakannya pada semut itu'mengapa kau hanya makan separuh dari gandummu..?semut menjawab"ya nabiyulloh saat itu aku yakin sekali rizqi ku pada Alloh swt,alloh tidak akan lupa akan bagian rizqiku bahkan bisa memberi lebih dari sebutir gandum itu.namen berbeda saat engkau memasukanku ke dalam botol lalu engkau memberiku sebutir gandum lalu kau menutup botol itu,aku mulai ragu akan engkau apakah engkau bisa ingat padaku.engkau manusia masih punya sifat lupa. maka dari itu aku sisakan separuh gandumku sebagai antisipasi untuk masa yang akan datang saat engkau lupa akan aku.

dari kisah di atas dapat kita sadari bahwasanya sebaik-baik sandaran hidup hanyalah Alloh Swt tidak ada yang lain yang bisa mendatangkan kesusahan serta kesenangan kecuali lloh swt.maka cara yang terbaik untuk kita agar kita selalu tetap pada ridhonya tak lain adalah dengan berprasangka baik dan bertawakal kepada Alloh swt.semoga bermanfaat
wallohu a'lam bisshowab

Rabu, 21 Juni 2017

Ketika Syekh Abdul Qodir Jaelani di rampok

kisah abdul qodir jaelani 

Kisah Syekh Abdul Qodir Jaelani Dan Perampok

Di ceritakan Pada suatu hari saat syeh Abdul qodir masih belia, beliau meminta izin kepada ibundanya untuk melakukan perjalanan ke kota bahgdad, Abdul qodir kecil sangat menginginkan berkunjung ke rumah orang-orang shaleh yang bermukim di kota bahdad, sekaligus menimba ilmu dari mereka.

Melihat antusias anaknya menimba ilmu, ibundanya pun merestuinya, lalu memberikan uang bekal perjalanan sebanyak empat puluh dinar. Supaya aman, ibundanya sengaja membuat saku dibawah ketiak untuk menyimpan uang tersebut. Seraya ber pesan supaya menjaga tingkah laku dan selalu berkata jujur dalam segala keadaan. Abdul qodir kecilpun sangat memperhatikan apa yang di katakana ibundanya, lalu beliau pun meningnggalkan rumah seraya mengucapkan salam perpisahan.

“Pergilah nak, ibu sudah menitipkan keselamatanmu pada alloh,supaya kamu senantiasa mendapat pemeliharaanya_Nya,” Ucap ibunda abdul qodir.

Anak yang pemberani itu pun pergi beserta rombongan kafilah unta yang hendak menuju ke kota bahdad. Tak disangka ketika abdul qodir dan rombongan melintas di suatu tempat yang bernama Hamdan, muncullah enam puluh orang berkuda dan mereka menghampiri rombongan lalu merampas seluruh harta rombongan tersebut.

Yang sangat menarik dari kejadian tersebut, tidak ada seorang pun yang menghampiri abdul qodir,sehingga pimpinan perampok menyuruh salah satu anak buahnya untuk bertanya kepadanya,perampuk itu lalu menayainya “ Hai orang miskin, Harta apa yang kamu bawa?”

“Aku membawa empat puluh dinar,” jawab Abdul Qadir polos.

“Di mana kamu meletakkannya?”

“Aku letakkan di saku yang terjahit rapat di bawah ketiakku.”

Mendengar jawaban seperti itu sang perampok pun tidak mempercayai ucapanya dan mengira abdul qodir hanya meledek saja, ia pun meninggakan bocah laki-laki tersebut.

Selang beberapa waktu, datang lagi salah satu dari anggota perampok dan memberikan pertanyaan yang sama. Abdul Qodir pun kembali menjawab apa adanya seperti jawaban pada perampok yang pertama, sekali lagi perkataan jujurnya tak mendapatkan respon yang berarti dari sang perampok dan si perampok pun ngeluyur pergi begitu saja. Lalu melaporkan jawaban abdul qodir pada pemimpin mereka.

Mendengar jawaban yang sama dari dua anak buahnya, pemimpin gerombolan perampok tersebut merasa heran atas apa yang di ceritakan mereka. Lalu ia pun berkata “Panggil Abdul Qadir ke sini!” Perintahnya.

“Apa yang kamu bawa?” Tanya kepala perampok itu.

“Empat puluh dinar.”

“Di mana empat puluh dinar itu sekarang?”

“Ada di saku yang terjahit rapat di bawah ketiakku.”

Lalu pemimpin perampok itu menyuruh anak buahnya supaya menggeledah saku yang ada di ketiak abdul qodir, dan mereka pun menemukan uang sebanyak empat puluh dinar. Melihat kejadian itu para perampok pun geleng-gelang kepala dan merasa sangat heran, seandainya saja saat itu abdul qodir berbohong, rombongan perampok itu tak akan mengetahui bahwa dia membawa uang sebanyak empat puluh dinar,karena saat itu mereka melihat  penampilan abdul qodir yang sangat sederhana layaknya orang miskin.
Lalu pemimpin perampok itu bertanya, “Apa yang mendorongmu berkata jujur pada kami?”

“Ibuku memerintahkan untuk selalu berkata jujur pada segala keadaan. Aku tak berani durhaka kepadanya,” jawab Abdul Qadir.

Mendengar jawaban anak kecil yang sangat polos tersebut, pemimpin perampok itu menangis, seperti sedang dihantam rasa penyesalan yang sangat mendalam. “Engkau tidak berani ingkar terhadap janji ibumu, sedangkan aku sudah bertahun-tahun mengingkari janji Tuhanku.”

Lalu Dedengkot perampok itu pun menyatakan tobat di hadapan Abdul Qadir, bocah kecil yang kelak namanya harum di mata dunia sebagai Sulthanul Auliya’ Syekh Abdul Qadir al-Jailani. Drama pertobatan ini lantas diikuti para anak buah si pemimpin perampok secara massal.

Kisah ini diceritakan dalam kitab Irsyadul ‘Ibad karya Syekh Zainuddin bin Abdul ‘Aziz al-Malibari, yang mengutip cerita dari al-Yafi’i, dari Abu Abdillah Muhammad bin Muqatil, dari Syekh abdul Qadir al-Jailani.


Jumat, 16 Juni 2017

Misteri lailatul qodar

malam lailatul qodar
Apa lailatul qodar itu ?

Lailatul qodar adalah malam terbaik dari seluruh malam-malam bulan ramadhan.di dalam al-qur’an telah di jelaskan bahwa ; malam lailatul qodar lebih baik dari seribu bulan ,pada malam tersebut juga di jelaskan,bahwa siapa yang berbuat kebaikan pada malam itu, maka allah akan memberikan kebaikan seperti kebaikan  80 tahun lamanya. Subhannallah.

Namun sayang,,,,,,   tidak banyak orang yang mengetahui terjadinya malam lailatul qodar itu kapan. Banyak orang bertanya-tanya tentang kapan terjadinya malam itu,perbedaan pendapatpun muncul di kalangan para ulama.

Di beberapa kitab di terangkan bahwa,malam lailatul qodar terjadi pada tanggal – tanggal ganjil, di 10 hari terakhir,ada juga pernah terjadi pada malam pertama bulan ramadhan.

Di salah satu kitab karangan Syeikh shihbuddin bin salamah al-qulyubi dalam kitab risalahnya nawdirul hikayah menjelaskan:

Artinya : dan allah merahasiakan lailatu qodar di dalam bulan Ramadan, supaya manusia bersungguh – sungguh dalam menghidupkan malam – malam bulan ramadan, dengan harapan manusia dapat menjumpai malam lailatu qodar itu

Karena jika allah menentukan malam lailatul qodar, maka manusia hanya akan mengutamakan malam yang di tentukan tesebut, dan akan meninggalkan malam lainya pada bulan ramadhan.

Jadi, bersungguh – sungguhlah di setiap malam bulan Ramadan dengan harapan nanti,saat kita beribadah dan berbuat kebaikan kita dapat menjumpai dan bertepatan dengan malam lailatu qodar yang lebih baik dari seribu bulan. Aamiiin……

Rabu, 07 Juni 2017

Meneladani Ummul Mukminin Saudah Binti Zam’ah

Meneladani Ummul Mukminin Saudah Binti Zam’ah

Mari mengenal Saudah binti  Zam’ah?

Para sahabat prihatin melihat kesendirian  rosululloh Sepeninggal sayidatun Khadijah dan mereka berharap supaya rosululloh mencari pendamping hidupnya.
Akan tetapi siapa yang memiliki keberanian untuk membicarakan hal tersebut kepada nabi saw?
Ia adalah putri hakim yang bernama khaulah, yang memberanikan diri atas izin rosululloh untuk mendatangi rumah Zam’ah.

Setelah Khaulah mengutarakan maksud dan tujuannya datang ke rumah Zam’ah ,kemudian zam’ah menemui  putrinya yang bernama sudah seraya berkata “kebaikan dan keberkahan apa yang dimasukan Alloh kepadamu’ wahai Saudah?” Saudah tidak mengerti apa yang dimaksud oleh ayahnya ‘lalu Saudah bertanya; “apakah itu wahai Khaulah?”
“Rosululloh mengutusku untuk meminangmu”jawab Khaulah,Saudah gemetar mendengar jawaban Khaulah dan berkata “kau berharap engkau berbicara dengan ayahku dan ceritakan hal itu kepadanya”

Setelah Khaulah menceritakan hal tersebut akhirnya Saudah dan Zam’ah menerima pinangan rosululloh saw yang diwakili oleh Khaulah,setelah terjadi kesepakatan khaulah dan Rosululloh melangsungkan pernikahan.

Lalu,Siapakah sebenarnya Saudah binti Zam’ah?
Saudah merupakan salah satu muhajir mukmin, yang bersama suami dan putra pamannya telah hijrah ke Habasyah untuk menyelamatkan agama yang mereka anut.suaminya wafat dalam keadaan muhajir dan sebelum tiba di Ummul Qura’ saudah hanya tinggal seorang diri,Saudah merupakan seorang janda yang hidup di perantauan.

Bagaimana kehidupan rumah tangganya dengan rosululloh?

Rosululloh saw terkesan dengan wanita mukmin muhajir dan ternyata wanita janda muhajir itu menerima pinangan untuk dinikahi oleh rosululloh saw.

Rosululloh pun sangat iba melihat saudah yang waktu itu hidup sebatang kara,memiliki beban hidup yang sangat sulit akibat tidak adanya penopang hidup,suami yang sangat ia cintai dan biasa menafkahinya telah meninggal dunia,akhirnya dengan kasih dan penyayang rosululloh pun mengulurkan tangannya untuk membantu meringankan kerasnya hidup yang dialami saudah.

Ummul mukminin Saudah sosok ibu rumah tangga bagi rosululloh saw yang baik,  beliau sangat memperhatikah urusan-urusan yang berhubungan dengan perjuangan yang sedang dilakukan oleh nabi saw, tetapi Saudah tidak lupa dengan kewajibannya sebagai seorang ibu untuk melayani,mengurusi dan merawat putri-putri nabi saw.

Saudah tinggal bersama nabi saw sampai akhirnya datang putri sayidina Abu Bakar ra a’isyah ke rumah kenabian.saudah merupakan wanita yang lembut hatinya ,beliau memberikan hari-harinya pada A’isyah .memberikan kesempatan dan tempat pertama baginya didalam rumah,Saudah sangat mengerti kedudukan A’isyah di hati rosululloh saw.

Setelah menginjak masa tua putri Zam’ah dari bany ady bin najar mengutarakan niatnya walaupun hari-harinya diberikan kepada A’isyah dan merasa bahwa tidak ada keinginan seperti halnya yang dirasakan seorang istri pada suaminyatetapi ummul mukminin Saudah tetap ingin menjadi istri rosululloh di dunia dan di akhirat, dan tidak diharamkan dari kemuliaan besar ini.
ummul  mukminin Saudah adalah wanita yang hidup dan bekerja keras dalam mengurusi rumah tangga bersama nabi saw.sementara hatinya hanya diliputi rasa penuh keridhoan dan iman yang kuat bahkan hingga rosululloh saw kembali ke rahmatulloh.
Beliau wafat pada masa khalifah Umar bin Khatab 

KEUTAMAAN UMMUL MUKMININ SAUDAH BIM ZAM’AH SEMASA HIDUPNYA

Putri sayidina Abubakar ra sangat terkesan dengan sikap mulia yang dimiliki Saudah dengan dimadunya, seperti yang diriwayatkan dalam kitab As-isti’aab siti A’isyah berkata “tidak seorangpun yang lebih aku sukai dalam diri Saudah, hanya saja dia agak keras wataknya”[As-isti’aab 4/1867]
Bahkan ketika ummul mukminin saudah wafat Ibnu Abbas bersujud, karena rosululloh saw pernah berpesan pada Ibnu Abbas”apabila kamu melihat suatu tanda maka sujudlah”dan tanda mana yang lebih besar dari pada wafatnya istri-istri nabi saw.

Saudah binti Zam’ah telah meriwayatkan 5 hadist dari nabi saw diantaranya hadist yang diriwayatkan oleh shohihain [Imam Bukhori dan Muslim],dalam suatu riwayat Imam Bukhori meriwayatkan 2 hadist yang diriwayatkan oleh saudah.
Ummul mukminin Saudah merupakan wanita yang berbudi pekerti yang luhur dan sangat gemar bersedekah .

Dalam riwayat A’isyah berkata “bahwa sebagian istri-istri  nabi berkata;wahai rosululloh,siapakah diantara kami yang cepat menusulmu?” rosululloh menjawab” yang terpanjang tangannya” kemudian mereka mengambil tongkat untuk mengukur tangan mereka.
Ternyata Saudah yang wafat menusul nabi saw lebih dahulu, sekarang kami mengerti apa yang disabdakan oleh nabi saw bahwa yang dimaksud dengan tangan panjang adalah GEMAR BERSEDEKAH.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh syaikhan dan Nasai dikatakan “Saudah ra memang gemar bersedekah dan beliau yang paling cepat menusulnya diantara kami”
Demikianlah kisah ummul mukminin Saudah yang dapat kita ambil hikmahnya dan jadikan teladan,sebagai istri nabi saw saudah ikhlas untuk dimadu bahkan menyambut kehadiran A’isyah denga hati yang ridho.khususnya bagi  kaum wanita. Karena surga seorang istri berada pada kepatuhannya pada suaminya.
Semoga kita semua menjadi penghuni surga karena menjadi keluarga yang dirahmati dan dibarokahi oleh Alloh dunia akhirat.AMIN YA ROBBAL ‘ALAMIN.

Selasa, 30 Mei 2017

Faktor Penguat Hafalan Dan Yang Melemahkannya

faktor faktor penguat hafalan

Menghafal merupakan salah satu metode  pembelajaran yang dimana seseorang mampu mengingat  tanpa melihat.metode ini biasanya di terapkan di kebanyakan pondok pesantren disamping hafalan sebagai tolak ukur(penilaian) sang pegajar kepada santri,hafalan juga membantu santri agar lebih faham mempelajari serta mengingat apa yang telah ia pelajari.hal ini sejalan dengan maqolah arab
الفهم بعد الخفض
1.Faktor Penguat Hafalan 
Hal hal yang dapat menguatkan hafalan di antaranya adalah rajin/tekun belajar,mengurangi makan , melakukan solat malam dan membaca al-qur’an walaupun dengan melihat (tanpa hafalan).seperti yang di ceritakan oleh Sayyid Bin Hakim ,bahwasannya beliau pernah bermimpi bertemu dengan salah satu temanya yang sudah wafat lalu beliau bertanya”amalan apa yang paling berguna bagimu” lalu temanya menjawab “membaca al-qur’an dengan melihat”.
Membaca Doa
امنت بالله الواحد الاحد وحده لاشريك له وكفرت بما سواه
Doa ini di baca setelah solat fardu. Dengan di iringi membaca solawat kepada nabi muhammad saw

     Memperlakukan segala sesuatu dapat menjadikan sebuah ilmu dengan penuh rasa cinta dan hormat yakni dengan sopan santun serta budi pekerti yang baik seperti guru beserta keluaganya bahkan buku/kitabpun harus kita hormati
Ketika Hendak Mengangkat Kitab Kita Di Sarankan Membaca Doa..,
بسم الله سبحان الله والحمد لله ولا اله الا الله اكبر لا حولا ولا قوة الا بالله العلي العظيم العزيز الكريم
 Faktor makananpun sangat berpengaruh bagi seorang yang mencari ilmu,salah satunya yaitu Makan kundar/kemenyan di campur madu,dan makan 21 anggur merah dengan ludah (tanpa air) itu dapat menguatkan hafalan dan dapat menyembuhkan macam macam penyakit. Tak hanya itu bahwasanya segala sesuatu yang dapat mengurangi dahak itu bisa membantu anda dalam masalah hafalan.

2  Faktor Pelemah Hafalan

Adapun yang dapat melemehkan hafalan adalah banyak berbuat maksiat,banyak dosa,banyak susah karena memikirkan urusan dunia
Ada Suatu Cerita dimana  imam as syafii  pernah mengadukan kepada gurunya tentang jeleknya hafalan yang sedang ia rasakan dan kemudian sang guru memberikan solusi agar ia meninggalkan maksiat, karena sesungguhnya hafalan adalan anugrah dari alloh swt ,dan anugrah Alloh Swt tdak akan di berikan pada orang yang sering berbuat maksiat 
 Seorang yang sedang mencari ilmu tidak usah terlalu memusingkan diri soal harta karena hal itu tidak ada gunanya dan bahkan membawa dampak yang buruk bagi orang itu sendiri karena seolah –olah tidak percaya bagian dari alloh swt,sehingga dampak dari pemikiran tersebut maka timbulah kegelapan dari hatinya, berbeda dengan orang yang memikirkan tentang ahirat hatinya terang penuh ketawakalan terima apa adanya semata mata yang ia cari hanyalah karena Alloh Swt,
Makan ketumbar basah,makan apel yang kecut,melihat orang dipancung membaca tulisan  di kuburan melewati barisan unta, membuang kutu rambut hidup hidup di tanah dan membiarkannya dan cantuk(melukai bagian tenggkuk kepala agar menghilangkan rasa pusing) di bagian tengkuk leher bisa anda jauhi karena itu dapat membuat anda cepat lupa,itulah sedikit ringgkasan yang dapat saya rangkum semoga bermanfaat Wallohu a'lam

Rabu, 10 Mei 2017

KEISTEMAWAAN BULAN SYA’BAN

keutamaan bulan sya'ban
Bulan sya’ban merupakan salah satu nama bulan yang terdapat dalam kalender Hijriyyah, yang kita ketahui dalam hitunganya merupakan bulan yang kedelapan,yang berurutan setelah bulan ketujuh yaitu bulan rojab.

Di dalam bulan sya’ban ini terdapat satu malam,yang dimana di dalam malam tersebut kita di anjurkan untuk banyak banyak beribadah baik itu solat membaca al –qur’an dll

   Pada malam pertengahan bulan sya’ban atau terkenal dengan sebutan malam nisfu sya’banbiasanya di adakan malam doa bersama yang di lakukan setelah solat maghrib di lanjut solat rowatib ba’diyah maghrib,kemudian di lanjutkan dengan sholat tasbih 4 rokaat dengan dua kali salam,di mulai dari rokaat pertama dengan membaca surat Attakatsur rokaat ke dua surat Al Ashr,rokaat ke tiga membaca surat Al-Kafirun dan surat Al-Ihlas untuk rokaat ke empat.setelah sholat tasbih selesai biasanya di lanjut dengan pembacaan surat Yasin sebanyak tiga kali dengan niat yang berbeda-beda.niat pertama adalah meminta di panjangkan umur untuk beribadah kepada Alloh Swt,niat yang ke dua adalah meminta rezeki yang banyak dan halal sebagai bekal beribadah kepada Alloh Swt,dan niat yang terahir adalah maminta di kuatkan iman dan takwa agar mati husnul khotimah.

   Adapun keutamaan bulan sya’ban yang tidak di miliki oleh bulan-bulan lain adalah

    Di bukanya pintu-pintu langit sebagai rohmat dan ampunanbagi seluruh mahluk selagi ia bukan orang yang syirik penyihir pemabuk pezina durhaka pemakan riba dan pemutus sanak.
Attho Bin Yasar Meriwayatkan

ما من ليلة بعدليلة القدرافضل من ليلة نصف شعبان
'tidak ada malam yang lebih utama dari malam lailatul qodar kecuali malam nisfu sya’ban'

   Para Ulama pun beragam dalam  menafsiri bulan sya’ban,salah satunya imam yahya bin mu’ad buliau menafsiri bulan شعبان mulai dari huruf ش yang berarti الشفاعة (Pertolongan)dan الشرف(kemuliaan)hurufع degan arti العزة(Keluhuran) dan huruf ب dengan arti البركة(Barokah) dan huruf اdengan arti الافية (Kesehatan) dan huruf ن dengan arti النور(Cahaya).

Dan apabila di kaitkan dengan bulan  sebelumnya (Rojab) dan sesudahnya (Romadon) dapat di runtutkan dengan istilah ‘’bulan rojab bulan untuk mensucikan badan, bulan sya’ban bulan untuk mensucikan hati, bulan romadhon bulan untuk mensucikan ruh.

(Dikutip Dari Kitab Durotonnasihin Fi Fadilati Syahrissya’ban Al Muadhom)

Jumat, 17 Februari 2017

Kenapa mengeluarkan sperma mewajibkan mandi?


Mayoritas umat islam mengetahui hukum seputar sperma atau kadang disebut dengan air mani,didalam ilmu fiqih memang diharuskan seseorang yang mengeluarkan sperma untuk mensucikan hadas besarnya dengan melakukan mandi besar atau mandi junub,baik keluarnya sperma tersebut disebabkan mimpi basah atau bersenggama dengan istri atau bahkan karena onani (istimta’).
Padahal dalam ilmu fiqh juga di terangkan bahwa sperma atau air mani dihukumi suci ( tidak najis),hal ini sangat berbeda dengan urine atau air kencing yang najis, dari perbedaan hukum yang sangat jauh ini (najis dan suci) maka sering timbul pertanyaan, Kenapa bisa,seseorang yang mengeluarkan sesuatu yang suci (mani), malah di haruskan mandi, sedangkan ketika seseorang tersebut mengeluarkan najis (kencing), malah cukup dengan istinja (cebok) saja,dan ketika ingin menjadi suci cukup dengan berwudu saja?
Hal ini seperti dalil dari hadis yang diriwayatkan dari Abi said yang berbunyi :

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ اَلْخُدْرِيِّ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
( اَلْمَاءُ مِنْ اَلْمَاءِ )  رَوَاهُ مُسْلِم وَأَصْلُهُ فِي اَلْبُخَارِيّ

“(Wajibnya mandi dengan) air,itu karena (keluar) air (mani)”
Juga seperti hadits yang diriwayatkan Ummu SalamahRA,


 جَاءَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ امْرَأَةُ أَبِى طَلْحَةَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَحْيِى مِنَ الْحَقِّ ، هَلْ عَلَى الْمَرْأَةِ مِنْ غُسْلٍ إِذَا هِىَ احْتَلَمَتْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « نَعَمْ إِذَا رَأَتِ الْمَاءَ »

“Ummu Sulaim (istri dari Abu Tholhah) datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu terhadap kebenaran. Apakah bagi wanita wajib mandi jika ia bermimpi (jimak/bersetubuh)?”?” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Ya, jika dia melihat air (mani).” (HR. Bukhari no. 282 dan Muslim no. 313 
Para  ulama imam fiqh, semua bersepakat bahwa dua hadist diatas merupakan dasar,diwajib kanya mandi bagi seseorang yang mengeluarkan sperma.
Untuk dasar atau dalil dari kesucian mani, ini berasal dari hadits rosullulloh saw,ketika beliau ditanya masalah mani yang mengenai pakaian, lalu beliaupun menerangkan dengan jawabanya : 


أنه سئل عن المني يصيب الثوب فقال: إنما هو بمنزلة المخاط أو البزاق، وقال: إنما يكفيك أن تمسحه بخرقة أو إذخرة

Nabi pernah ditanya tenang air mani, beliau bersabda : air mani itu seperi ingus atau air ludah. Cukup bagimu untuk menghilangkannya dengan kain.” (HR. Ad-Daruqutni)

Setelah mengetahui jika dalil-dalil diatas sangat gamblang menerangkan kesucian mani dan kewajiban mandi bagi seseorang yang mengeluarkanya, akan tetapi dari dalil-dalil diatas belum bisa menggambarkan tentang adanya hubungan sebab dan akibat (Sebab mengeluarkan  mani yang dihukumi suci mengakibatkan kewajiban mandi).
Memang, di antara para ulama ada yang menjelaskan ilat (alasan) diwajibkanya mandi bagi seseorang yang mengeluarkan mani,salah satunya seperti keterangan yang ada dalam Bidayatul Mujtahid yang ditulis oleh Syech Ibnu Rusyd, Beliau berpendapat diwajibkanya mandi ketika keluar mani disebabkan adanya kenikmatan dan kelezatan ketika keluarnya mani tersebut.Para Ulama yang berpendapat seperti ini mereka tidak mewajibkan mandi bagi seseorang yang mengeluarkan mani tanpa adanya rasa nikmat, seperti ketika seseorang yang tertidur sangat pulas,maka tidak diwajibkan untuk mandi.

Pendapat seperti yang telah disebutkan di atas, mungkin dapat di dijadikan alasan (ilat) mengenai alasan  proses diwajibkanya mandi, akan tetapi belum bisa memberi jawaban masalah yang pertama “Mengapa ketika seseorang yang mengeluarkan  barang yang suci diwajibkan mandi,sedangkan ketika mengeluarkan air kencing yang jelas-jelas najis,tidak diwajibkan mandi?”.

Seperti yang telah di terangkan dalam ilmu thib (Kedokteran) bahwa ketika seseorang mengeluarkan air mani,dalam sekali tumpahan mengandung 2000 000 000 (Dua milyar) benih kehidupan Spermatozoid. Sebab itu seseorang yang mengeluarkan ari mani sejatinya telah mengeluarkan energy sebanyak itu. Dan dampaknya, seseorang yang mengeluarkan air mani akan segera merasakan lemas serta berkurangnya tenaga,atas alasan tersebut seseorang yang mengeluarkan air mani tidak bisa dipulihkan energinya hanya dengan membasuh dzakar atau alat kelamin saja,Akan tetapi harus menggunakan cara membasahi tubuhnya secara merata terutama menggunakan aor hangat.

Oleh karena itu sebaiknya setelah mengeluarkan sperma segeralah mandi, Supaya tenaga dan tubuh kembali kuat. Ini sangat bertolak belakang dengan seseorang yang mengeluarkan air kencing,air kencing hanya mengandung kotoran dan najis yang di keluarkan dari dalam tubuh manusia,maka di berlakukan dengan hukum najis yaitu cukup membasuh alat keluarnya. Walaupun keduanya (Air mani dan air kencing) keluar dari alat dan lobang yang sama tetapi adalah matere yang sangat berbeda. Wallohu A’lam.