Kamis, 01 November 2018

LARANGAN HUBBUD DUNIA DAN ANJURAN ZUHUD TERHADAP DUNIA




Di dunia ini banyak orang yang berlomba lomba mengumpulkan harta, mereka rela melakukan apa saja demi hartanya . Mereka melalaikan shalat demi pekerjaan , melalaikan puasa demi kepuasan melalaikan zakat demi mempertahankan hartanya dan masih banyak lagi. Mereka adalah orang yang hubbud dunia, yaitu orang yang mencintai perkara dunia (mengutamakan perkara dunia dibandingkan akhirat ) orang yang hubbud dunia seakan lupa akan adanya kematian, mereka tidak pernah memikirkan bekal untuk diakhirat kelak, mereka berpikir seakan tidak ada kehidupan lagi setelah kematian.


Padahal  Nabi Muhammad SAW bersabda:


قا ل ءليه الصلاة و السلام : يا ءلي, ايا ك و ءلية الموت لا يذكرون الا دنياهم,فقل علي وم هم يا نبياللله؟ قل : الاغنياء واصحا ب ادنياالد ين تراهم مقبلين عل جمعها كا قبا ل الو الدت عل ولد ها واوليك هم الخسر ون غدا

    
Nabi muhamad SAW bersabda “ hai ali . waspadalah kamu terhadap orang –orang yang lupa pada mati . di mana mereka hanya memikirkan harta kekayannya  ( dunia ) ‘ali bertanya .siapakah mereka itu hai Nabi Alloh ?”  nabi bersabda “ mereka adalah orang- orang yang kaya dan pemilik harta yang terus menerus bekerja keras dan mengumpulkannya .  seperti kerja keras seorang ibu yang merawat anaknya . di akhirat nanti mereka itu adalah orang- orang yang rugi .


Hadis diatas menerangkan bahwa cinta dunia  itu hal yang tidak baik . karena siapa yang cinta dunia maka mereka adalah orang yang merugi.


   perhatikanya … cinta dunia !  bukan sayang . cinta sama sayang itu beda . kalau sayang itu mengasihi  sesuatu dan rela sesuatu itu menjadi milik orang lain . sedangkan kalau cinta itu mengasihi sesuatu tetapi tidak rela sesuatu itu menjadi mililk orang lain. Contohnya sayang itu … seperti kasih sayang seorang  kakak terhadap adiknya, seorang kakak pastinya tidak ingin adiknya kenapa kenapakan,pasti seorang kakak ingin adiknya baik2 saja, ingin adiknya bahagia dll. Tapi seberapa sayangnya pun kaka terhadap adiknya , bukankah seorang kakak rela jika adiknya menikah dan meninggalkannya ? karena kakak ingin adiknya bahagia. Sedangkan contohnya cinta itu.. seperti  kasih sayang seorang kekasih. Seseorng yang mencintai kekasihnya, ia pasti ingin kekasihnya selalu baik – baik saja , ingin selalu melindungi kekasihnya dan tidak rela kekasihnya menjadi milik orang lain dll. Nahhh seperti  halnya juga orang – orang yang cinta dunia . ia ingin harta yang ia miliki baik2 saja, ia selalu melindungi hartanya dengan berbagai cara,sehingga biasanya orang seperti mereka adalah orang2 yang kikir,tdak mau bersodakoh kepada orang lain.
 Padahal diriwayatkan dari yahya bin muadz, pada kitab nasoihul ibad



عن يحي بن معاد رحمة الله ءليه ترك الدنيا كلها اخ الاخرة كلها فمن تركها كلها اخذها كلها ىمن اخذها كلها تركها كلها فاخذها في تركها و تركها في اخذها  


Yaitu.. meninggalkan dunia adalah meninggalkan  ahirat. barang siapa meninggalkan dunia karena benci pasti dia akan mendapatkan ahirat ,maka ia menggapai ahirat dengan meninggalkan dunia. Begitupun sebaliknya.


        Dari sekian banyaknya keterangan , sudah jelas.. kita sebagai manusia tidak diperbolehkan untuk mengutamakan perkara dunia dan meninggalkan perkara ahirat. Melaikan kita di anjurkan untuk memiliki sifat zuhud terhadap dunia.




Apasih zuhud itu?

 Ibnu abbas ra berkata : kata zuhud mempunyai  tiga huruf yaitu ز  - ه-د  ز .  dari kata زاد  yang berarti bekal menuju ahirat. Sedangkan  ه dari kata هدا yang berarti petunjuk bagi agama. Dan د dari kata دامyang berarti  konsekuen menjalankan perintah Allah.
Ada juga pendapat dari Ibnu Abbas ra. Makna tiga huruf tadi yaitu ز (ترك الزينة)  artinya tidak tertarik dengan perhisan dunia.  ه  (نرك الهوى  ) artinya memerangi hawa nafsu, sedangkan ( ترك دنيا) د  artinya tidak terpengaruh dengan gemerlap dunia.

Jadi perlu diketahui, zuhud adalah :

-    Menjauhi larangan Allah baik besar ataupun kecil. (oarng yang zuhud tidak akan berpikiran “ Cuma sekali ini lah, gpp “ ketika dia mau mengambil sesuatu milik orang lain )
-    Menjalankan semua kewajiban baik dalam keadaan suka maupun duka. (orang yang zuhud bukanlah orang yang datang/beribadah kepada allah hanya ketika ia berada dalam keadaan susah, tetapi berfoya foya ketika ia dalam keadaan senang, seakan ia lupa dengan kewajibannya)
-    Menyerahkan perkara dunia ini kepada pemilikNya yaitu Allah SWT baik itu sedikit maupun banyak, baik hal kecil ataupun hal besar. ( orang yang zuhud adalah orang yang senantiasa qana’ah, menerima apapun yang allah berikan kepadanya, meskipun ia sudah kerja keras sekalipun ia hanya diberi upah sedikit ia tidak akan mengeluh, karena ia tau rezeki Allah yang menentukan . orang yang zuhud juga akan senantiasa sabar atas segala cobaan yang Allah berikan, jika sekiranya ia menemukan perkara yang sekiranya sulit baginya ia akan sabar dan pasrah  akan ketentuan Allah SWT.

Seperti  yang diceritakan dalam kitab usyfuriah…..


 Dari ja’far bin muhamad dari ayahnya dari kakeknya berkata : sayidina Ali memberitahukan kepadaku , ketika itu Ali datang ke rumahnya dari nabi SAW , kemudian ia masuk dan menjumpai Fatimah / putri rosululoh dimana ia melihat Fatimah sedang duduk dan di hadapanya ada salmah Al farisi yang sedang mengembalikan bulu yang dipintal Fatimah , maka sayidina Ali berkata kepada Fatimah “ Hai wanita mulia , apakah engkau mempunyai makanan untuk suamimu ini? “.  Fatimah menjawab :” Demi Allah aku tidak mempunyai apapun suamiku , kecuali 6 dirham ini pemberian salman padaku sebagai ongkosku memintal bulu dan akan kubuat  membeli makanan untuk Hasan dan Husain Ra” kemudian Alipun berkata kepada Fatimah:  “wahai istriku bawalah kemari 6 dirham itu “ lalu Fatimah membawa uang tersebut dan meletakannya ditelapak tangan sayidina  Ali.


Setelah mendapat 6 dirham itu sayyidina Ali keluar rumah dengan niat membeli makanan untuk keluarganya. Tetapi ketika ia diperjalanan,tiba tiba ada seorang  laki laki yang berdiri dihadapannya seraya berkata: “adakah orang yang mau menghutangi uangnya dijalan allah?, sesungguhnya Dia maha menguasai dan menepati janji”.  Karena merasa tak tega sayyidina Alipun mendekat dan memberikan uang 6 dirham itukepadanya,kemudian ia pun pulang dengan tangan kosong. Dan Fatimah yang melihat Sayyidina ali pulang dengan keadaan tangan kosong menangis. Kemudian sayyidina Ali bertanya kepada nya: “ wahai istrikumengapa engkau menangis?” Fatimah menjawab: “sungguh aku sedih melihatmu pulang tanpa  membawa apa apa” Sayyidina Ali berkata lagi “wahai istriku uang 6 dirhamu telah aku hutangkan kepada Allah ta’ala. “ . aku setuju akan itu “ jawab Fatimah mencoba mengikhlaskan uang 6 dirham itu. Kemudian sayyidina Ali pergi untuk menjumpai Rasulullah SAW. Tiba tiba diperjalanan ia bertemu dengan seorang badui  yang sedang menuntun onta, maka Sayyidina Alipun mendekatinya dan badui itu berkata : “ hai abal hasan ,berilah ontakuku ini !” “ku tidak mempunyai apa-apa untuk membelinya wahai tuan “ jawab Sayyidina  ali . “tidak apa,aku akan menjual onta ini kepadamu dengan cara pembayaran tertunda.” tawar badui itu .”dengan harga berapa?”Tany Sayyidina a  ali kepada badui tersebut.”seratus dirham”jawab badui . “baiklah ,aku bersedia membelinya” Sayyidina ali yang kemudian pergi membawa onta itu .tak lama kemudian,setelah ia membeli onta tersebut ia bertemu seorang badui lain seraya berkata “ hai abal hasan ,apakah onta ini akan engkau jual?” Sayyidina  Ali menjawab “benar”. “dengan harga berapakah engkau akan menjualnya “Tanya si badui tersebut  “tiga ratus dirham” jawab Sayyidina ali . ‘baiklah saya akan membayarnya tiga ratus dirham dengan pembayaran kontan” ucap sang badui . lalu Sayyidina ali pun menyerahkan onta tersebut kepada sang badui . setelah mendapatkan uang dari hasil penjualan onta tersebut Sayyidina  ali pulang ke rumah dan menemui Fatimah . dan ketika Fatimah melihat suaminya pulang dengan membawa uang . maka Fatimah pun tersenyum dan berkata : “wahai istriku, aku telah membeli onta seharga  seratus  dirham dengan hutang dan menjualnya dengan harga tiga ratus dirham secara kontan “ “ sungguh aku stuju akan itu “ kata Fatimah . lalu Sayyidina ali keluar dan pergi dari sisi Fatimah untuk menemui nabi SAW .kemudian  nabi SAW berkata kepada Sayyidina ali :” wahai abal hasan, apakah engkau hendak member tahuku sesuatu ? atau mendengr sesuatu dariku ? “Sayyidina  ali menjawab : “alangkah lebih baiknya engkau saja yang member tahu sesuatu kepadaku ya rasullalloh “ maka nabi SAW bersabda “ hai abal hasan , apakah engkau tahu seorang badui yang menjual onta kepadamu dan seorang badui yang membeli onta darimu ? “  “ Hanya engkau dan Allah lah yang tahu “ jawab Sayyidina Ali. Nabi SAW bersabda “berbahagialah engkau, beruntunglah engkau wahai Ali engkau menghutangi  Allah seratus dirham, maka Allah memberikan kepadamu tiga ratus dirham, sebagai ganti yaitu setiap satu dirham dengan lima puluh dirham. Dan tahukah engkau sesunggunya badui yang pertama adalah jibril dan badui yang lain itu adalah isyrofil ( dalam satu riwayat lain disebutkan bahwa yang pertama itu jibril dan yang lain adalah mikail as. ).


Itulah kisah tentang sayyidina Ali dengan sifat zuhudnya… sehingga harta yang tadinya sedikit, karena sikap beliau yang zuhud dan bijaksanapun Allah menambahkannya berkali kali lipat.


Ibrahim bin Adam berkata : “ aku sampai  ke  peringkat Zuhud karena tiga perkara, yaitu :
1. ” Aku melihat kuburan sangat ngeri, sedangkan aku tidak punya teman”
2.  “  aku melihat perjalaan ini sangat jauh padahal tidak kumiliki bekal yang memadai “
3.  “ aku melihat tuhan yang perkasa menjadi hakim sedangkan aku tidak punya pembela.”


Ingatlah kuburan itu tempat yang sangat menakutkan, karena kita dipisahkan dengan orang orang yang kita cintai, oleh karena itu kita sangat memerlukan teman  ditempat itu, yaitu dengan amal amal baik kit, 
bukan dengan harta dan kemewahan dunia.
    
    Perjalanan menuju akhirat perlu diisi dengan memperbanyak bekal  berupa amal soleh . hanya Allah SWT yang berkuasa atas segala urusan hambanya pada hari kiamat nanti, oleh sebab itu sebelum kita menghadap kehadiratNya  kita perlu mempersiapkan segala amal amal yang baik yang akan menjadi hujjah (pembela) kelak dihadapannya.
Ingat ! bukan dengan harta atau kemewahan dunia, melainkan dengan amal sholeh.
Yahya bin Muadz Arrazi berkata : “ berbahagialah orang yang lebih dahulu meninggalkan dunia sebelum dunia meninggalkannya, lebih dahulu membangun kuburnya sebelum ia memasukinya , dan ia telah diridhoi tuhannya sebelum ia memasukinya .”
Sedangkan :    
اصل جمع الخطا يا حب الدنيا
“Pokok semua dosa adalah cinta dunia”       
Jadi, Itulah arikel / sedikit informasi yang dapat saya bagikan kepada teman teman pemaca, semoga bermanfaat dan kita dijadikan orang yang zuhud oleh Allah SWT. Aamiin ya robal alamin…

0 komentar:

Posting Komentar