Rabu, 07 Juni 2017

Meneladani Ummul Mukminin Saudah Binti Zam’ah

Meneladani Ummul Mukminin Saudah Binti Zam’ah

Mari mengenal Saudah binti  Zam’ah?

Para sahabat prihatin melihat kesendirian  rosululloh Sepeninggal sayidatun Khadijah dan mereka berharap supaya rosululloh mencari pendamping hidupnya.
Akan tetapi siapa yang memiliki keberanian untuk membicarakan hal tersebut kepada nabi saw?
Ia adalah putri hakim yang bernama khaulah, yang memberanikan diri atas izin rosululloh untuk mendatangi rumah Zam’ah.

Setelah Khaulah mengutarakan maksud dan tujuannya datang ke rumah Zam’ah ,kemudian zam’ah menemui  putrinya yang bernama sudah seraya berkata “kebaikan dan keberkahan apa yang dimasukan Alloh kepadamu’ wahai Saudah?” Saudah tidak mengerti apa yang dimaksud oleh ayahnya ‘lalu Saudah bertanya; “apakah itu wahai Khaulah?”
“Rosululloh mengutusku untuk meminangmu”jawab Khaulah,Saudah gemetar mendengar jawaban Khaulah dan berkata “kau berharap engkau berbicara dengan ayahku dan ceritakan hal itu kepadanya”

Setelah Khaulah menceritakan hal tersebut akhirnya Saudah dan Zam’ah menerima pinangan rosululloh saw yang diwakili oleh Khaulah,setelah terjadi kesepakatan khaulah dan Rosululloh melangsungkan pernikahan.

Lalu,Siapakah sebenarnya Saudah binti Zam’ah?
Saudah merupakan salah satu muhajir mukmin, yang bersama suami dan putra pamannya telah hijrah ke Habasyah untuk menyelamatkan agama yang mereka anut.suaminya wafat dalam keadaan muhajir dan sebelum tiba di Ummul Qura’ saudah hanya tinggal seorang diri,Saudah merupakan seorang janda yang hidup di perantauan.

Bagaimana kehidupan rumah tangganya dengan rosululloh?

Rosululloh saw terkesan dengan wanita mukmin muhajir dan ternyata wanita janda muhajir itu menerima pinangan untuk dinikahi oleh rosululloh saw.

Rosululloh pun sangat iba melihat saudah yang waktu itu hidup sebatang kara,memiliki beban hidup yang sangat sulit akibat tidak adanya penopang hidup,suami yang sangat ia cintai dan biasa menafkahinya telah meninggal dunia,akhirnya dengan kasih dan penyayang rosululloh pun mengulurkan tangannya untuk membantu meringankan kerasnya hidup yang dialami saudah.

Ummul mukminin Saudah sosok ibu rumah tangga bagi rosululloh saw yang baik,  beliau sangat memperhatikah urusan-urusan yang berhubungan dengan perjuangan yang sedang dilakukan oleh nabi saw, tetapi Saudah tidak lupa dengan kewajibannya sebagai seorang ibu untuk melayani,mengurusi dan merawat putri-putri nabi saw.

Saudah tinggal bersama nabi saw sampai akhirnya datang putri sayidina Abu Bakar ra a’isyah ke rumah kenabian.saudah merupakan wanita yang lembut hatinya ,beliau memberikan hari-harinya pada A’isyah .memberikan kesempatan dan tempat pertama baginya didalam rumah,Saudah sangat mengerti kedudukan A’isyah di hati rosululloh saw.

Setelah menginjak masa tua putri Zam’ah dari bany ady bin najar mengutarakan niatnya walaupun hari-harinya diberikan kepada A’isyah dan merasa bahwa tidak ada keinginan seperti halnya yang dirasakan seorang istri pada suaminyatetapi ummul mukminin Saudah tetap ingin menjadi istri rosululloh di dunia dan di akhirat, dan tidak diharamkan dari kemuliaan besar ini.
ummul  mukminin Saudah adalah wanita yang hidup dan bekerja keras dalam mengurusi rumah tangga bersama nabi saw.sementara hatinya hanya diliputi rasa penuh keridhoan dan iman yang kuat bahkan hingga rosululloh saw kembali ke rahmatulloh.
Beliau wafat pada masa khalifah Umar bin Khatab 

KEUTAMAAN UMMUL MUKMININ SAUDAH BIM ZAM’AH SEMASA HIDUPNYA

Putri sayidina Abubakar ra sangat terkesan dengan sikap mulia yang dimiliki Saudah dengan dimadunya, seperti yang diriwayatkan dalam kitab As-isti’aab siti A’isyah berkata “tidak seorangpun yang lebih aku sukai dalam diri Saudah, hanya saja dia agak keras wataknya”[As-isti’aab 4/1867]
Bahkan ketika ummul mukminin saudah wafat Ibnu Abbas bersujud, karena rosululloh saw pernah berpesan pada Ibnu Abbas”apabila kamu melihat suatu tanda maka sujudlah”dan tanda mana yang lebih besar dari pada wafatnya istri-istri nabi saw.

Saudah binti Zam’ah telah meriwayatkan 5 hadist dari nabi saw diantaranya hadist yang diriwayatkan oleh shohihain [Imam Bukhori dan Muslim],dalam suatu riwayat Imam Bukhori meriwayatkan 2 hadist yang diriwayatkan oleh saudah.
Ummul mukminin Saudah merupakan wanita yang berbudi pekerti yang luhur dan sangat gemar bersedekah .

Dalam riwayat A’isyah berkata “bahwa sebagian istri-istri  nabi berkata;wahai rosululloh,siapakah diantara kami yang cepat menusulmu?” rosululloh menjawab” yang terpanjang tangannya” kemudian mereka mengambil tongkat untuk mengukur tangan mereka.
Ternyata Saudah yang wafat menusul nabi saw lebih dahulu, sekarang kami mengerti apa yang disabdakan oleh nabi saw bahwa yang dimaksud dengan tangan panjang adalah GEMAR BERSEDEKAH.
Dalam hadist yang diriwayatkan oleh syaikhan dan Nasai dikatakan “Saudah ra memang gemar bersedekah dan beliau yang paling cepat menusulnya diantara kami”
Demikianlah kisah ummul mukminin Saudah yang dapat kita ambil hikmahnya dan jadikan teladan,sebagai istri nabi saw saudah ikhlas untuk dimadu bahkan menyambut kehadiran A’isyah denga hati yang ridho.khususnya bagi  kaum wanita. Karena surga seorang istri berada pada kepatuhannya pada suaminya.
Semoga kita semua menjadi penghuni surga karena menjadi keluarga yang dirahmati dan dibarokahi oleh Alloh dunia akhirat.AMIN YA ROBBAL ‘ALAMIN.

0 komentar:

Posting Komentar