Ziarah Wali Songo

ziarah walisongo pon pes nurul ihsan tahun 2017.

Aula Nurul Ihsan

Alhamdulillah berkat dukuan semua kalangan proses pembuatan Aula Nurul Ihsan telah Mencapai 90%.

Suasana Sarapan Pagi

Suasana sarapan pagi Rombongan ziaroh pondok pesantren Nurul .

Beladiri Cimande

Santri Putra mengikuti latihan bela diri Cimande.

17 Agustus

Para santri berangkat guna melaksanakan Upacara Hari kemerdekaan.

Tampilkan postingan dengan label hikmah. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label hikmah. Tampilkan semua postingan

Selasa, 30 Mei 2017

Faktor Penguat Hafalan Dan Yang Melemahkannya

faktor faktor penguat hafalan

Menghafal merupakan salah satu metode  pembelajaran yang dimana seseorang mampu mengingat  tanpa melihat.metode ini biasanya di terapkan di kebanyakan pondok pesantren disamping hafalan sebagai tolak ukur(penilaian) sang pegajar kepada santri,hafalan juga membantu santri agar lebih faham mempelajari serta mengingat apa yang telah ia pelajari.hal ini sejalan dengan maqolah arab
الفهم بعد الخفض
1.Faktor Penguat Hafalan 
Hal hal yang dapat menguatkan hafalan di antaranya adalah rajin/tekun belajar,mengurangi makan , melakukan solat malam dan membaca al-qur’an walaupun dengan melihat (tanpa hafalan).seperti yang di ceritakan oleh Sayyid Bin Hakim ,bahwasannya beliau pernah bermimpi bertemu dengan salah satu temanya yang sudah wafat lalu beliau bertanya”amalan apa yang paling berguna bagimu” lalu temanya menjawab “membaca al-qur’an dengan melihat”.
Membaca Doa
امنت بالله الواحد الاحد وحده لاشريك له وكفرت بما سواه
Doa ini di baca setelah solat fardu. Dengan di iringi membaca solawat kepada nabi muhammad saw

     Memperlakukan segala sesuatu dapat menjadikan sebuah ilmu dengan penuh rasa cinta dan hormat yakni dengan sopan santun serta budi pekerti yang baik seperti guru beserta keluaganya bahkan buku/kitabpun harus kita hormati
Ketika Hendak Mengangkat Kitab Kita Di Sarankan Membaca Doa..,
بسم الله سبحان الله والحمد لله ولا اله الا الله اكبر لا حولا ولا قوة الا بالله العلي العظيم العزيز الكريم
 Faktor makananpun sangat berpengaruh bagi seorang yang mencari ilmu,salah satunya yaitu Makan kundar/kemenyan di campur madu,dan makan 21 anggur merah dengan ludah (tanpa air) itu dapat menguatkan hafalan dan dapat menyembuhkan macam macam penyakit. Tak hanya itu bahwasanya segala sesuatu yang dapat mengurangi dahak itu bisa membantu anda dalam masalah hafalan.

2  Faktor Pelemah Hafalan

Adapun yang dapat melemehkan hafalan adalah banyak berbuat maksiat,banyak dosa,banyak susah karena memikirkan urusan dunia
Ada Suatu Cerita dimana  imam as syafii  pernah mengadukan kepada gurunya tentang jeleknya hafalan yang sedang ia rasakan dan kemudian sang guru memberikan solusi agar ia meninggalkan maksiat, karena sesungguhnya hafalan adalan anugrah dari alloh swt ,dan anugrah Alloh Swt tdak akan di berikan pada orang yang sering berbuat maksiat 
 Seorang yang sedang mencari ilmu tidak usah terlalu memusingkan diri soal harta karena hal itu tidak ada gunanya dan bahkan membawa dampak yang buruk bagi orang itu sendiri karena seolah –olah tidak percaya bagian dari alloh swt,sehingga dampak dari pemikiran tersebut maka timbulah kegelapan dari hatinya, berbeda dengan orang yang memikirkan tentang ahirat hatinya terang penuh ketawakalan terima apa adanya semata mata yang ia cari hanyalah karena Alloh Swt,
Makan ketumbar basah,makan apel yang kecut,melihat orang dipancung membaca tulisan  di kuburan melewati barisan unta, membuang kutu rambut hidup hidup di tanah dan membiarkannya dan cantuk(melukai bagian tenggkuk kepala agar menghilangkan rasa pusing) di bagian tengkuk leher bisa anda jauhi karena itu dapat membuat anda cepat lupa,itulah sedikit ringgkasan yang dapat saya rangkum semoga bermanfaat Wallohu a'lam

Rabu, 10 Mei 2017

KEISTEMAWAAN BULAN SYA’BAN

keutamaan bulan sya'ban
Bulan sya’ban merupakan salah satu nama bulan yang terdapat dalam kalender Hijriyyah, yang kita ketahui dalam hitunganya merupakan bulan yang kedelapan,yang berurutan setelah bulan ketujuh yaitu bulan rojab.

Di dalam bulan sya’ban ini terdapat satu malam,yang dimana di dalam malam tersebut kita di anjurkan untuk banyak banyak beribadah baik itu solat membaca al –qur’an dll

   Pada malam pertengahan bulan sya’ban atau terkenal dengan sebutan malam nisfu sya’banbiasanya di adakan malam doa bersama yang di lakukan setelah solat maghrib di lanjut solat rowatib ba’diyah maghrib,kemudian di lanjutkan dengan sholat tasbih 4 rokaat dengan dua kali salam,di mulai dari rokaat pertama dengan membaca surat Attakatsur rokaat ke dua surat Al Ashr,rokaat ke tiga membaca surat Al-Kafirun dan surat Al-Ihlas untuk rokaat ke empat.setelah sholat tasbih selesai biasanya di lanjut dengan pembacaan surat Yasin sebanyak tiga kali dengan niat yang berbeda-beda.niat pertama adalah meminta di panjangkan umur untuk beribadah kepada Alloh Swt,niat yang ke dua adalah meminta rezeki yang banyak dan halal sebagai bekal beribadah kepada Alloh Swt,dan niat yang terahir adalah maminta di kuatkan iman dan takwa agar mati husnul khotimah.

   Adapun keutamaan bulan sya’ban yang tidak di miliki oleh bulan-bulan lain adalah

    Di bukanya pintu-pintu langit sebagai rohmat dan ampunanbagi seluruh mahluk selagi ia bukan orang yang syirik penyihir pemabuk pezina durhaka pemakan riba dan pemutus sanak.
Attho Bin Yasar Meriwayatkan

ما من ليلة بعدليلة القدرافضل من ليلة نصف شعبان
'tidak ada malam yang lebih utama dari malam lailatul qodar kecuali malam nisfu sya’ban'

   Para Ulama pun beragam dalam  menafsiri bulan sya’ban,salah satunya imam yahya bin mu’ad buliau menafsiri bulan شعبان mulai dari huruf ش yang berarti الشفاعة (Pertolongan)dan الشرف(kemuliaan)hurufع degan arti العزة(Keluhuran) dan huruf ب dengan arti البركة(Barokah) dan huruf اdengan arti الافية (Kesehatan) dan huruf ن dengan arti النور(Cahaya).

Dan apabila di kaitkan dengan bulan  sebelumnya (Rojab) dan sesudahnya (Romadon) dapat di runtutkan dengan istilah ‘’bulan rojab bulan untuk mensucikan badan, bulan sya’ban bulan untuk mensucikan hati, bulan romadhon bulan untuk mensucikan ruh.

(Dikutip Dari Kitab Durotonnasihin Fi Fadilati Syahrissya’ban Al Muadhom)

Jumat, 17 Februari 2017

Kenapa mengeluarkan sperma mewajibkan mandi?


Mayoritas umat islam mengetahui hukum seputar sperma atau kadang disebut dengan air mani,didalam ilmu fiqih memang diharuskan seseorang yang mengeluarkan sperma untuk mensucikan hadas besarnya dengan melakukan mandi besar atau mandi junub,baik keluarnya sperma tersebut disebabkan mimpi basah atau bersenggama dengan istri atau bahkan karena onani (istimta’).
Padahal dalam ilmu fiqh juga di terangkan bahwa sperma atau air mani dihukumi suci ( tidak najis),hal ini sangat berbeda dengan urine atau air kencing yang najis, dari perbedaan hukum yang sangat jauh ini (najis dan suci) maka sering timbul pertanyaan, Kenapa bisa,seseorang yang mengeluarkan sesuatu yang suci (mani), malah di haruskan mandi, sedangkan ketika seseorang tersebut mengeluarkan najis (kencing), malah cukup dengan istinja (cebok) saja,dan ketika ingin menjadi suci cukup dengan berwudu saja?
Hal ini seperti dalil dari hadis yang diriwayatkan dari Abi said yang berbunyi :

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ اَلْخُدْرِيِّ رضي الله عنه قَالَ: قَالَ رَسُولُ اَللَّهِ صلى الله عليه وسلم
( اَلْمَاءُ مِنْ اَلْمَاءِ )  رَوَاهُ مُسْلِم وَأَصْلُهُ فِي اَلْبُخَارِيّ

“(Wajibnya mandi dengan) air,itu karena (keluar) air (mani)”
Juga seperti hadits yang diriwayatkan Ummu SalamahRA,


 جَاءَتْ أُمُّ سُلَيْمٍ امْرَأَةُ أَبِى طَلْحَةَ إِلَى رَسُولِ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – فَقَالَتْ يَا رَسُولَ اللَّهِ ، إِنَّ اللَّهَ لاَ يَسْتَحْيِى مِنَ الْحَقِّ ، هَلْ عَلَى الْمَرْأَةِ مِنْ غُسْلٍ إِذَا هِىَ احْتَلَمَتْ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – « نَعَمْ إِذَا رَأَتِ الْمَاءَ »

“Ummu Sulaim (istri dari Abu Tholhah) datang menemui Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya Allah tidak malu terhadap kebenaran. Apakah bagi wanita wajib mandi jika ia bermimpi (jimak/bersetubuh)?”?” Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab: “Ya, jika dia melihat air (mani).” (HR. Bukhari no. 282 dan Muslim no. 313 
Para  ulama imam fiqh, semua bersepakat bahwa dua hadist diatas merupakan dasar,diwajib kanya mandi bagi seseorang yang mengeluarkan sperma.
Untuk dasar atau dalil dari kesucian mani, ini berasal dari hadits rosullulloh saw,ketika beliau ditanya masalah mani yang mengenai pakaian, lalu beliaupun menerangkan dengan jawabanya : 


أنه سئل عن المني يصيب الثوب فقال: إنما هو بمنزلة المخاط أو البزاق، وقال: إنما يكفيك أن تمسحه بخرقة أو إذخرة

Nabi pernah ditanya tenang air mani, beliau bersabda : air mani itu seperi ingus atau air ludah. Cukup bagimu untuk menghilangkannya dengan kain.” (HR. Ad-Daruqutni)

Setelah mengetahui jika dalil-dalil diatas sangat gamblang menerangkan kesucian mani dan kewajiban mandi bagi seseorang yang mengeluarkanya, akan tetapi dari dalil-dalil diatas belum bisa menggambarkan tentang adanya hubungan sebab dan akibat (Sebab mengeluarkan  mani yang dihukumi suci mengakibatkan kewajiban mandi).
Memang, di antara para ulama ada yang menjelaskan ilat (alasan) diwajibkanya mandi bagi seseorang yang mengeluarkan mani,salah satunya seperti keterangan yang ada dalam Bidayatul Mujtahid yang ditulis oleh Syech Ibnu Rusyd, Beliau berpendapat diwajibkanya mandi ketika keluar mani disebabkan adanya kenikmatan dan kelezatan ketika keluarnya mani tersebut.Para Ulama yang berpendapat seperti ini mereka tidak mewajibkan mandi bagi seseorang yang mengeluarkan mani tanpa adanya rasa nikmat, seperti ketika seseorang yang tertidur sangat pulas,maka tidak diwajibkan untuk mandi.

Pendapat seperti yang telah disebutkan di atas, mungkin dapat di dijadikan alasan (ilat) mengenai alasan  proses diwajibkanya mandi, akan tetapi belum bisa memberi jawaban masalah yang pertama “Mengapa ketika seseorang yang mengeluarkan  barang yang suci diwajibkan mandi,sedangkan ketika mengeluarkan air kencing yang jelas-jelas najis,tidak diwajibkan mandi?”.

Seperti yang telah di terangkan dalam ilmu thib (Kedokteran) bahwa ketika seseorang mengeluarkan air mani,dalam sekali tumpahan mengandung 2000 000 000 (Dua milyar) benih kehidupan Spermatozoid. Sebab itu seseorang yang mengeluarkan ari mani sejatinya telah mengeluarkan energy sebanyak itu. Dan dampaknya, seseorang yang mengeluarkan air mani akan segera merasakan lemas serta berkurangnya tenaga,atas alasan tersebut seseorang yang mengeluarkan air mani tidak bisa dipulihkan energinya hanya dengan membasuh dzakar atau alat kelamin saja,Akan tetapi harus menggunakan cara membasahi tubuhnya secara merata terutama menggunakan aor hangat.

Oleh karena itu sebaiknya setelah mengeluarkan sperma segeralah mandi, Supaya tenaga dan tubuh kembali kuat. Ini sangat bertolak belakang dengan seseorang yang mengeluarkan air kencing,air kencing hanya mengandung kotoran dan najis yang di keluarkan dari dalam tubuh manusia,maka di berlakukan dengan hukum najis yaitu cukup membasuh alat keluarnya. Walaupun keduanya (Air mani dan air kencing) keluar dari alat dan lobang yang sama tetapi adalah matere yang sangat berbeda. Wallohu A’lam.